BATU—Asosiasi Sacha Inchi 129 menggelar launching, sosialisasi, dan peyerahan ribuan bibit Sacha Inchi di Pondok Pesantren Alam Nusantara 129 Kota Batu, Selasa (25/2/2025).
Berlokasi di Jalan Gelora Bunga Sidomulyo, Kota Batu, pelaksana kegiatan tersebut menghadirkan beberapa kelompok tani (Poktan), gabungan kelompok tani (Gapoktan) dari beberapa Kecamatan, Asosiasi Pegiat Desa Indonesia (APDI) Kabupaten Malang, Tenaga Pendamping Profesional (TPP) dari beberapa Kecamatan di Kabupaten Malang dan beberapa stakeholder lainnya.
Kegiatan lounching dan sosialisasi Sacha Inchi ini mendapat perhatian secara antusias dari para petani di Malang Raya. Hal ini ditunjukkan dengan hadirnya Gapoktan Sacha Inchi Senduro; Poktan Sachi Pujon; Poktan Sachi Jabung; Poktan Sachi Poncokusumo; juga Pengusaha dan Profesional Nahdliyin (P2N) dari Jawa Tengah.
Pada sesi sosialisasi yang disampaikan oleh Gus Latif selaku Ketua Asosiasi Sacha Inchi 129, menjelaskan bahwa Sacha Inchi, atau juga disebut kacang bintang merupakan tumbuhan yang dikenal kandungan nutrisinya yang melimpah.
“Sebab, biji Sacha Inchi kaya dengan nutrisi penting seperti Omega-3, Omega-6, Omega 9, Protein, Serat dan Vitamin E serta berbagai nutrisi esensial lainnya,” terangnya.
Karenanya, lanjut Gus Latif, Sacha Inchi ini jika diselaraskan dengan program nasional yaitu ketahanan pangan, zero stunting dan pangan sehat yang digagas dan sedang digalakkan oleh presiden Prabowo Subianto, tentulah sangat berpotensi sekali.
“Apalagi dalam rangka mendukung ketahanan pangan dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat, utamannya pencegahan stunting, kandungan kaya Omega 3, 6, 9 dan protein tinggi pada Sacha Inchi ini sudah lengkap tentunya,” tambahnya.
Lebih lanjut, dari sisi aspek ekonomi, Sacha Inchi memiliki kelebihan yang cukup banyak. Diantaranya adalah Sacha Inchi memiliki nilai ekonomis yang tinggi; sangat mudah dibudidayakan, berbuah tanpa musim dan dapat diolah menjadi berbagai produk, seperti minyak tak jenuh ganda yang berpotensi sebagai pengganti minyak ikan salmon dan minyak zaitun, snack, biskuit, susu, minuman sehat, Kue, beras cetak, selai, kosmetik dan ratusan produk turunan lainnya; tumbuh cepat dan dapat panen dalam waktu singkat (sekitar 9 bulan semenjak tanam); sekali tanam setiap minggu bisa dipanen sampai usia pohon 30-40 tahun; dapat ditanam di semua jenis lahan; Sacha Inchi tahan pada kondisi lahan kering atau musim kemarau; dan Tidak perlu sering disiram harian juga sangat sesuai sebagai tanaman pembenah tanah pasca eksplorasi, pembentuk unsur hara dan pencegah longsor.
Dari aspek kesehatan, diantara manfaat Sacha Inchi adalah dapat meningkatkan daya ingat; membangun sel otak; mengatasi dimensia/pikun; menurunkan migrain, kemurungan, axienty/cemas; anti depresan/ stress; memperlancar sistim peredaran darah jantung/ Kardiovascular; mengurangi resiko stroke dan serangan jantung; menurunkan tekanan darah; menyeimbangkan kadar gula darah/ diabetes; dan masih banyak lagi manfaat dari tanaman yang banyak tumbuh di hutan tropis Amazon dan di dataran tinggi di Peru ini.
Sebagai informasi, pada acara itu juga, selain dilakukan sosialisasi pengenalan tanaman Sacha Inchi dan Produk Turunan, juga dilakukan Launching Pesantren Alam Nusantara (PAN) 129. Sebuah pondok pesantren, yang selain menjadi tempat belajar agama, juga sebagai laboratorium bidang pertanian yang menuntut para santri untuk mempelajari ilmu dan praktik pertanian.
PAN 129 juga sebagai sentra edukasi pembuatan produk turunan dari Sacha Inchi. Sebagai Pengelola Pesantren Alam Nusantaara 129 adalah Taufik Abdul Rouf. (*)
Leave a Reply