Malang—Berlokasi di kediaman Abdul Rohim, salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malang, Asosiasi Pegiat Desa Indonesia (APDI) Kabupaten Malang membincangkan penanganan stunting dan ketahanan pangan di desa-desa, Selasa (28/2/2023) pekan lalu.
Dalam pertemuan itu, Muhammad Najih Muslim, Ketua APDI Kabupaten Malang, menyampaikan bahwa pertemuan tersebut menjadi ajang untuk menjalin sinergitas.
Menurut Najih, baik di DPRD Kabupaten Malang dan APDI Kabupaten Malang, tentunya ada program dan misi yang sama dalam memajukan desa-desa di Kabupaten Malang ini.
“Karenanya, kita jalin komunikasi dan melaksanakan pertemuan ini, untuk bersama-sama dapat melaksanakan program dan memajukan desa, serta bersama desa pula, memajukan masyarakatnya,” ungkap Najih yang didampingi Rury Ancaryanadria, Sekretaris APDI Kabupaten Malang.
Menanggapi hal itu, Abdul Rohim, anggota DPRD Kabupaten Malang dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), mengungkapkan bahwa penanganan stunting telah menjadi program nasional yang juga harus ditangani hingga tingkat daerah.
Di Malang sendiri, lanjutnya, upaya penangan stunting juga dibahas dan ditangani secara serius. Ada target capaian yang menjadi program penurunan stunting di Kabupaten Malang ini.
“Konvergensi stunting di Kabupaten Malang sendiri, terdapat 25 persen kasus yang harus ditangani. Dan hingga tahun 2024 mendatang, target yang hendak dicapai dalam konvergensi stunting mencapai prosentase 14 persen,” terangnya di hadapan anggota APDI Kabupaten Malang tersebut.
Untuk penanganan stunting sendiri, disampaikan oleh Pak Rohim, sapaan akrabnya, bahwa ada beberapa dinas di Kabupaten Malang dilibatkan. Diantaranya adalah Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Malang.
Sedangkan untuk penanganan ketahanan pangan, sambungnya, bisa bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malang.
Hadir dalam pertemuan tersebut, beberapa anggota APDI Kabupaten Malang dari 6 Kecamatan. Yakni Kecamatan Sumber Pucung, Kecamatan Wonosari, Kecamatan Kromengan, Kecamatan Kalipare, Kecamatan Ngajum, dan Kecamatan Pakisaji. (*)
Penulis: Roihan Rikza, Pendamping Lokal Desa Kecamatan Pakisaji