MALANG–Pemerintah Desa Pakisaji, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang mununjukkan komitmennya dalam menindaklanjuti Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.
Salah satunya adalah dengan menggelar Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) pembentukan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih, Sabtu (19/4/2025) siang.
Musyawarah Desa Khusus yang difasilitasi oleh Tenaga Pendamping Profesional (TPP) Kecamatan Pakisaji, terbilang istimewa. Pasalnya, Musdesus tersebut dihadiri oleh Ahamad Zabadi Sekretaris Kementerian Koperasi, Lathifah Shohib Wakil Bupati, dan Chusni Mubarok Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa timur.
Selain itu, hadir pula dinas Koperasi Provinsi Jawa timur dan berbagai elemen masyarakat Desa Pakisaji, tokoh masyarakat, perwakilan kelompok tani, pelaku usaha kecil, dan warga lainnya.
Melaului sambutannya, Lathifaf Shohib, menyampaikan pentingnya sinergi dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat untuk mewujudkan koperasi desa yang kuat dan bermanfaat.
“Saya mengajak seluruh masyarakat Desa Pakisaji untuk bersatu padu mendukung terbentuknya koperasi desa ini. Mari kita bersama-sama terlibat aktif menjadi anggota Kopdes Merah Putih agar kita dapat merasakan manfaatnya secara langsung dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi kita,” ujar orang nomor dua di Kabupaten Malang ini.
Sementara itu Ahamad Zabadi, Sekretaris Kementerian Koperasi menyampaikan bahwa Koperasi Desa Merah Putih memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak perekonomian di tingkat desa, serta menjadi pusat perputaran ekonomi di Desa.
Harapannya, lanjut Zabadi, Presiden RI Prabowo Subianto menargetkan pada bulan Juli mendatang sudah terbentuk 80 ribu Kopdes di seluruh Indonesia.
Menurut Ahmad Zabadi, dalam model pembentukan koperasi merah putih, ada tiga model. Pertama, pembentukan koperasi baru dilaksanakan di desa-desa yang belum memiliki koperasi. Model ini membentuk koperasi dari nol dengan menghimpun anggota baru, modal awal, dan merintis unit usaha sesuai potensi desa. Sementara yang kedua, Bagi yang sudah ada akan dilakukan pengembangan koperasi yang sudah ada. Sedangkan model yang ketiga yakni revitalisasi koperasi.
“Nah revitalisasi koperasi, dilakukan pada koperasi desa yang sudah ada namun tidak aktif/lemah, namun, semua itu diserahkan pada keputusan Musdesus mau ambil opsi yang mana,” ujarnya.
Sebagai informasi tanggal 12 Juli merupakan hari Koperasi, yang selanjutnya Presiden RI Prabowo Subianto akan me launching 80 ribu Kopdes pada 20 juli 2025 yang bertepatan dengan puncak acara peringatan Hari Koperasi.
“Kahadiran saya disini untuk memastikan proses perceparan penbentukan Kopdes ini bisa berjalan dengan baik, sesuai arah Presiden, adanya Koperasi Desa bertujuan untuk mendorong kemandirian ekonomi masyarakat melalui swasembada pangan berkelanjutan dan Pembangunan dari desa untuk pemerataan ekonomi,” tegas Ahamad Zabadi.
Lebih lanjut Ahmad Zabadi mengatakan nantinya setiap Koperasi Desa Merah Putih mendirikan tujuh unit usaha di dalamnya, juga diharapkan bisa memiliki alat transportasi untuk mengangkut hasil panen masyarakat, diantaranya bahan pokok murah, apotek desa, klinik, simpan pinjam, serta distribusi pangan. Nantinya, Kopdes Merah Putih tidak hanya berfungsi sebagai wadah usaha tetapi juga sebagai alat strategis negara dalam menjaga ketersediaan dan stabilitas harga pangan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
“Di luar yang wajib, silahkan bagi Kopdes dapat mengembangkan potensi desa atau sesuai dengan karakteristik dan potensi yang dimilikinya,” Imbuhnya.
Selain menjadi motor penggerak ekonomi desa, Ahmad Zanai mengatakan Koperasi Desa Merah Putih juga diharapkan mampu mengatasi jeratan pinjaman online (pinjol), tengkulak, dan rentenir yang selama ini membebani masyarakat desa, bahwa koperasi ini akan memberikan akses permodalan yang lebih sehat dan berkeadilan bagi masyarakat desa.
“Sesuai arahan Presiden bahwa Koperasi Desa Merah Putih ini untuk memutuskan rentenir, tengkulak, pinjaman online yang menjerat dan menjadi sumber kemiskinan di desa-desa. Dengan adanya Koperasi Desa Merah Putih yang salah satu unitnya ada unit simpan pinjam, masyarakat desa jauh lebih terbantu dari sisi pendanaan dan juga tidak terjerat lingkaran setan kemiskinan,” pungkasnya.
Menanggapi hasil pertemuan tersebut, Suyatmoko Sugianto, Koordinator TPP Kecamatan Pakisaji, akan terus bergerak melakukan asistensi ke desa-desa.
“Karena sudah menjadi intruksi dan telah diterbitkan surat dari Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, kami siap melaksanakan tugas ini,” ungkapnya.
Hingga siang ini, lanjut Sam Moko, sapaan karibnya, sudah terdata 7 Desa yang siap melaksanakan Musdesus untuk Pembentukan Koperasi Desa di Kecamatan Pakisaji.
“Semoga percepatan ini juga menular ke desa lainnya yang belum menjadwalkan,” harapnya.(redaksi)
Leave a Reply