Pada Jumat (06/12/2024) rombongan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Tunggak Bersemi, Desa Talangagung, Kecamatan Kepanjen, yang didampingi oleh Tarmuji Kades Desa Talangagung telah sampai di lokasi usaha BUMDes Panggung Lestari Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, yang berbatasan langsung dengan Kota Yogyakarta. Sikap hangat dan keramah tamahan pengurus BUMDES Panggung Lestari menyambut kedatangan kami pagi itu.
Selepas rombongan berkeliling melihat-lihat lokasi tempat usaha BUMDesa Panggung Harjo Lestari Sekiranya pukul 08:00 Wib. Sesi pertama pemaparan direktur BUMDesa Panggung Harjo Lestari dimulai. Direktur BUMDesa, Wahyudi Anggoro Hadi, mengawali kisah suksesnya menjadi BUMDes sukses di Provinsi D.I. Yogyakarta dengan pendapatan mencapai miliaran rupiah per tahunnya. Berangkat dari persoalan yang dihadapi masyarakat secara umum di Desa Panggung Harjo dimana pada saat itu secara umum masyarakat menghadapi persoalan kebersihan lingkungan dan sampah.
Berangkat dari upaya pemecahan masalah dari adanya persoalan tersebut maka lahirlah Kelompok Usaha Pengelola Sampah (KUPAS) yang berdiri pada tahun 2013, timbunan sampah dan pengelolaan sampah yang belum rapi menjadi fokus utamanya.
Awal-awal KUPAS berdiri orientasi utama adalah layanan sosial dengan harapan masalah sampah teruraikan dengan baik, dalam perkembangannya ditahun 2017 Pemerintah Desa Panggungharjo dan BUMDES Panggung Lestari Panggungharjo melakukan perbaikan menejemen dan kelembagaan KUPAS dengan lebih modern dengan menjadikanya sebagai salah satu unit usaha BUMDES yang telah mampu menggaji pegawainya sesuai dengan UMP, dimana pada saat Sekarang UMP Provinsi D.I. Yogyakarta sendiri berada di rerata Rp1.800.000.
Keberhasilan BUMDes Panggung Lestari Panggungharjo dan Pemerintah Desa Panggungharjo tidak hanya berhenti hanya di usaha persampahan saja namun, BUMDes juga mendirikan Kampung Mataraman yang didalamnya terdapat Rumah makan yang berdiri dan dibangun diatas Tanah Kas Desa, usaha ini juga berkembang dan mampu mempekerjakan ratusan masyarakat desa dengan omset harian mencapai 17 juta (atau 510 juta dalam per tahunnya).
Wahyudi Anggoro Hadi menegaskan bahwa kunci kesuksesan BUMDES tidak lepas dari arah kebijakan Pembangunan dari Pemerintah desa itu sendiri. Dimana program pemberdayaan masyarakat, ekonomi, pengembangan teknologi dan infrastruktur termasuk Produk Perundang-undangan ditingkat desa seperti Perdesa tentang Sampah, Pemanfaatan Aset Desa bisa selaras dengan pertumbuhan dan produktifitas BUMDES itu sendiri.
Tanpa adanya keselarasan itu kesuksesan BUMDES bisa menjadi suatu keniscayaan. Di akhir acara Sutarji selaku Kepala Desa Talangagung Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang menyampaikan pesan dan berharap praktek baik dari pelaksanaan Study tiru ini dapat di replikasi pada Pemerintah Desa dan menjadi motivasi bagi perkembangan BUMDES Tunggak Bersemi Talangagung.
Penulis: Edy Wahyu Kurniawan, PD Kec. Kepanjen, Kab Malang
Leave a Reply