Sosialisasi Desa Cerdas Malang Raya, Cak Imin Titip Kemandirian Penyandang Disabilitas dari Dana Desa

Malang—Kehadiran Wakil Ketua DPR RI Dr (HC) Drs H. Abdul Muhaimin Iskandar, M.Si., atau yang akrab dengan sapaan Cak Imin, di Universitas Islam Malang (Unisma), membawa angin segar bagi penyandang disabilitas Malang Raya, Minggu (21/5/2023).

Pasalnya, di hadapan ratusan Kepala Desa Se Malang Raya dalam Sosialisasi Desa Cerdas, ia menitipkan pesan agar Dana Desa yang telah digelontorkan langsung dari pusat, juga diprioritaskan untuk kemandirian para penyandang disabilitas.

“Saya nitip untuk para difabel ini menjadi prioritas kewenangan pemanfaatan dana desa. Pemberdayaan kelompok difabel secara tidak langsung dapat mendukung pengembangan desa wisata agar ekonomi kreatif desa dapat berjalan secara maksimal. Dengan demikian kelompok difabel mempunyai peran penting, serta mampu menjadi pribadi yang mandiri dan berdikari,” ungkapnya yang diiringi tepuk tangan peserta yang berada di Hall Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Gedung Pascasarjana Unisma Kota Malang itu.

Tidak hanya itu saja, Cak Imin juga turut memberikan bingikisan kepada para penyandang disabilitas yang memiliki semangat dalam menghadiri acara tersebut.

Turut serta hadir pada acara tersebut dari 3 komunitas difabel Malang Raya. Yakni Komunitas Disable Motorcycle Indonesia (DMI); Rumah Kreatif Disabilitas; dan Persatuan Sepakbola Amputasi Malang (Persama).

Sebelumnya, Cak Imin menyampaikan materi untuk percepatan pembangunan desa. Salah satunya dengan wacana menambah anggaran dana desa.

Pada 2024 mendatang, lanjut Cak Imin, tiap desa akan menerima dana sebesar Rp 5 miliar per tahun. Penambahan anggaran dana desa dinilai akan efektif dalam mempercepat pembangunan desa. Setelah sebelumnya anggaran dana desa senilai Rp 1 miliar dinilai sukses memberdayakan desa dalam penguatan ekonomi nasional.

Dirinya mengaku pemberian dana sebesar Rp 1 miliar ke setiap desa berhasil mendukung geliat pembangunan desa di Indonesia. Bahkan, dalam waktu yang relatif singkat.

“Dalam waktu 6 tahun saja kita bisa lihat bagaimana desa bertumbuh dengan pesat,” ucap pria kelahiran Jombang tersebut.

Untuk itu, dirinya mendukung penambahan pemberian dana desa pada 2024 mendatang. Tujuannya adalah percepatan interkoneksi warga desa melalui pembangunan desa. (*)

Penulis: Lailatul Muarrifah dan Roihan Rikza