Malang (Wajak)–Pemerintah Desa (Pemdes) Wajak Kecamatan Wajak melalui Musyawarah Desa (Musdes) mengajak masyarakat desa menanam padi secara organik. Harapannya ada peningkatan produktivitas bahan pangan pokok di desa. Ini juga ada upaya terhadap perbaikan kondisi tanah yang terus memburuk dan yang lebih penting mengajak masyarakat desa hidup sehat.
Tidak mudah memang mengalihkan pola tanam yang sudah hampir mentradisi di masyarakat dengan pola tanam tidak organik. Tentunya sarana produksi pertanian yang digunakan mulai dari bibit, pupuk dan obat-obatan mengandung bahan kimia. Sedang, pola tanam padi organik akan menjawab terbatasnya pupuk bersubsidi dan semakin mahalnya pupuk nonsubsidi yang sering dikeluhkan masyarakat desa.
Pemdes Wajak melalui diskusi dan kajian dengan Pendamping Desa ingin mewujudkan cita-cita Desa Wajak sebagai sentra pertanian padi organik.
Keinginan untuk mempertahankan Desa Wajak sebagai sentra pertanian dan adanya keinginan petani yang meningkat produktivitas hasil pertanian ini menjadi Langkah awal untuk pengorganisasian. Dengan berpedoman pada biaya pengelolaan lahan yang murah dan hasil produksi padi meningkat, lambat dan pasti pola tanam padi organik akan diikuti oleh warga.
Kepala Desa Wajak meyakini itu dan berharap Pendamping Desa terlibat terus dalam mengawal Program Ketahanan Pangan di Desa ini sehingga berdampak baik di masyarakat dan berkelanjutan.
Keyakinan Kades Wajak ini tidak berangkat dari ruang kosong, tetapi sudah melalui uji coba (demplot). Uji coba dengan menanam padi dengan pola tanam organik seluas ±7500 m², dari perbandingan hasil yang didapatkan yakni, sebelumnya petani menghasilkan rata-rata 3,5 ton kini mendapatkan 4,6 ton. Hal ini di karenakan proses yang dihasilkan dari penanaman secara organik lebih tahan hama, sehingga petani diuntungkan dengan adanya pengurangan biaya produksi. Petani lebih tenang karena tenaga untuk penyemprotan dan treatment lainnya menjadi berkurang.
Terbukti bahwa dengan pola tanam padi organik tanaman padi ini tumbuh subur dan menghasilkan gabah lebih banyak dengan pola tanam konvensional sebelumnya, alias tidak organik.
Dalam sambutan saat Musdes, Kades menyampaikan “Kami sangat antusias dan akan mendorong petani kami untuk menanam padi secara organik ini, karena petani tidak kebingungan masalah pupuk, dan dari pengalaman penanaman kemarin aman dari hama, sehingga produksi panen meningkat. Kami akan membantu mencarikan pasar padi organik, sehingga harga gabah lebih bagus dan secara tidak langsung akan meningkatkan penghasilan petani. Memang untuk saat ini belum bisa seperti yang diharapkan, tetapi insyaallah akan menuju kesana” kata Kades yang suka musik rock ini.
“Kami tim Pendamping Desa Kecamatan Wajak menyambut positif inovasi yang dilakukan oleh pemerintah Desa Wajak. Langkah-langkah pengorganisasian akan kami susun secara bertahap dan berkelanjutan. Menghubungkan petani dengan peternak yang memiliki limbah organik, sampah organik yang setiap hari memenuhi Pasar Wajak dan ahli herbisida yang ada di masyarakat maupun perguruan tinggi untuk memudahkan inovasi tersebut. Fasilitasi lainnya adalah dengan membuka peluang kerjasama dengan BUMDesa atau BUMDesa bersama atau off-taker sehingga harga beras bisa lebih baik dan stabil,” ucap Fathur, Koordinator Tenaga Pendamping Profesional (TPP) Kemendesa Kecamatan Wajak. [Fath/red]
~
24-06-2022
Kabar Pendampingan dari: Mochammad Fatkhur
Leave a Reply